Recent post berjalan

SENI TARI LEGONG KERATON

Blog Widget by LinkWithin

TARI LEGONG KERATON
Tanggal : 28-12-2007

Tari Legong Keraton adalah suatu tarian putri yang ditarikan oleh 2 ( dua ) atau 3 ( tiga ) gadis dimana salah satu diantaranya ada yang berperan sebagai condong yaitu peran yang pertama kali tampil dipentas guna memulai tari legong ini. Kata Legong diduga berasal dari akar kata Leg yang kemudian dikombinasikan dengan kata Gong. Leg mengandung arti luwes atau elastis yang kemudian dapat diartikan gerakan yang lemah gemulai ( Tari ), Selanjutnya Gong berarti gambelan. Leg dan Gong digabungkan sehingga menjadi legong yang mengandung arti gerakan yang sangat diikat terutama aksentuasinya oleh gambelan yang mengiringinya. Sebutan Legong Keraton adalah merupakan perkembangan kemudian, Gambelan yang mengiringinya tari legong yaitu gambelan pelegongan dan ada juga yang diiringi dengan gambelan Semar pegulingan.. dan Lakon yang biasanya dipakai dalam Legong ini kebanyakan bersumber pada ceritra Malat khususnya kisah Prabu Lasem, ceritra kuntir dan Jobog ( kisah Bali Sugriwa ), Legod Bawa ( kisah Brahma Wisnu tatkala mencari ujung dan pangkal Lingganya Siwa ), Kuntul ( Kisah Burung ) Sudarsana ( Semacam Calonarang ), Palayon, Candra Kanta dan lain sebagainya.

Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari Papeseon, Pangawak, Pangecet dan Pakaad. Sebagaimana biasanya penari Legong ini selalu membawa kipas. Di Desa Tista ( Tabanan ) terdapat jenis Legong yang lain yang dinamakan Andir ( Nandir ) di Pura Pajogan Agung ( Ketewel ) terdapat juga tari Legong yang memakai topeng yang dinamakan Sangyang Legong atau LegongTopeng. Adapun daerah-daerah yang diangap sebagai daerah sumber Legong di Bali yaitu : Saba, Pejeng, Peliatan ( Gianyar ), Binoh, Kuta ( Badung ) dan Tista ( Tabanan ).

www.denpasarkota.go.id/main.php?act=seni&xid=9


About The Author:

Penulis: M.Joko Lukito
Mari budayakan berkomentar baik berupa Kritik, Saran, maupun Pertanyaan untuk menjadikan blog ini lebih baik ke depannya. Copy-Paste artikel M.Joko Lukito Di ijinkan, tapi URL sumbernya disertakan.
Terima Kasih.. Follow me on Twitter Di Sini Add me on Facebook Di Sini.

0 komentar:

mengatakan...

SENI TARI LEGONG KERATON

Blog Widget by LinkWithin

TARI LEGONG KERATON
Tanggal : 28-12-2007

Tari Legong Keraton adalah suatu tarian putri yang ditarikan oleh 2 ( dua ) atau 3 ( tiga ) gadis dimana salah satu diantaranya ada yang berperan sebagai condong yaitu peran yang pertama kali tampil dipentas guna memulai tari legong ini. Kata Legong diduga berasal dari akar kata Leg yang kemudian dikombinasikan dengan kata Gong. Leg mengandung arti luwes atau elastis yang kemudian dapat diartikan gerakan yang lemah gemulai ( Tari ), Selanjutnya Gong berarti gambelan. Leg dan Gong digabungkan sehingga menjadi legong yang mengandung arti gerakan yang sangat diikat terutama aksentuasinya oleh gambelan yang mengiringinya. Sebutan Legong Keraton adalah merupakan perkembangan kemudian, Gambelan yang mengiringinya tari legong yaitu gambelan pelegongan dan ada juga yang diiringi dengan gambelan Semar pegulingan.. dan Lakon yang biasanya dipakai dalam Legong ini kebanyakan bersumber pada ceritra Malat khususnya kisah Prabu Lasem, ceritra kuntir dan Jobog ( kisah Bali Sugriwa ), Legod Bawa ( kisah Brahma Wisnu tatkala mencari ujung dan pangkal Lingganya Siwa ), Kuntul ( Kisah Burung ) Sudarsana ( Semacam Calonarang ), Palayon, Candra Kanta dan lain sebagainya.

Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari Papeseon, Pangawak, Pangecet dan Pakaad. Sebagaimana biasanya penari Legong ini selalu membawa kipas. Di Desa Tista ( Tabanan ) terdapat jenis Legong yang lain yang dinamakan Andir ( Nandir ) di Pura Pajogan Agung ( Ketewel ) terdapat juga tari Legong yang memakai topeng yang dinamakan Sangyang Legong atau LegongTopeng. Adapun daerah-daerah yang diangap sebagai daerah sumber Legong di Bali yaitu : Saba, Pejeng, Peliatan ( Gianyar ), Binoh, Kuta ( Badung ) dan Tista ( Tabanan ).

www.denpasarkota.go.id/main.php?act=seni&xid=9


About The Author:

Penulis: M.Joko Lukito
Mari budayakan berkomentar baik berupa Kritik, Saran, maupun Pertanyaan untuk menjadikan blog ini lebih baik ke depannya. Copy-Paste artikel M.Joko Lukito Di ijinkan, tapi URL sumbernya disertakan.
Terima Kasih.. Follow me on Twitter Di Sini Add me on Facebook Di Sini.